Studi Komparatif Keterikatan Tempat (Place Attachment) pada Komunitas Relokasi dan In-Situ Pascabencana Likuifaksi di Sulawesi Tengah

Penulis

  • Adnagmesha Magfirah Ramadhani Najib Departemen Teknik Arsitektur dan Perencanaan, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada
  • Bakti Setiawan Departemen Teknik Arsitektur dan Perencanaan, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada

DOI:

https://doi.org/10.22487/peweka.v4i2.77

Kata Kunci:

Pascabencana, Rekonstruksi Perumahan, Keterikatan Tempat, Relokasi, In-situ

Abstrak

Rekonstruksi perumahan pascabencana merupakan tahapan krusial yang seringkali berfokus pada pemulihan fisik, sementara pemulihan hubungan emosional antara manusia dan tempat tinggalnya kerap terabaikan. Hal ini memunculkan urgensi untuk memahami bagaimana kebijakan rekonstruksi memengaruhi dimensi kemanusiaan para penyintas. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis secara komparatif dampak dari dua skema rekonstruksi, relokasi ke Hunian Tetap (Huntap) dan dana stimulan in-situ, terhadap pemulihan keterikatan tempat (place attachment) pada Warga Terdampak Bencana (WTB) Dusun III Vou, Sulawesi Tengah. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan desain studi kasus komparatif, data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dan observasi lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua pendekatan menghasilkan konsekuensi yang berbeda secara fundamental. Skema relokasi berhasil memberikan keamanan fisik dari trauma lingkungan, namun secara signifikan memutus ikatan fungsional warga dengan mata pencaharian agraris mereka. Sebaliknya, skema in-situ berhasil mempertahankan keberlanjutan sosio-ekonomi dan kohesi sosial, meskipun penyintas harus hidup berdampingan dengan trauma tempat. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pilihan kebijakan rekonstruksi merepresentasikan dilema antara pemulihan keamanan fisik dan keberlanjutan sosio-ekonomi, yang mengimplikasikan perlunya model pemulihan yang lebih holistik di masa depan.

Referensi

Amiruddin, A., & Lumbaa, Y. (2024). Kehancuran dan Harapan Baru: Gempa, Tsunami dan Likuifaksi di Palu Sulawesi Tengah 2018. TUTURAN: Jurnal Ilmu Komunikasi, Sosial dan Humaniora, 2(3), 252-259.

Bahri, S. (2024). Transmisi Informasi Kebencanaan Dalam Penerapan Kebijakan Relokasi Pasca Gempa Bumi, Tsunami Dan Likuifaksi Di Palu Sulawesi Tengah: Transmission Of Disaster Information In Implementing Relocation Policies After The Earthquake, Tsunami And Liquefaction In Palu, Central Of Sulawesi. Journal of Government Science (GovSci): Jurnal Ilmu Pemerintahan, 5(2), 79-99.

Bartlett, L., & Vavrus, F. (2017). Comparative Case Studies. Educação & Realidade, 42, 899-920. https://doi.org/10.1590/2175-623668636.

Boley, B. B., Strzelecka, M., Yeager, E. P., Ribeiro, M. A., Aleshinloye, K. D., Woosnam, K. M., & Mimbs, B. P. (2021). Measuring place attachment with the Abbreviated Place attachment Scale (APAS). Journal of Environmental Psychology, 74, 101577. https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.jenvp.2021.101577

Elintia, E., Widodo, P., Saragih, H., & Kusuma, K. (2024). Rehabilitation and Reconstruction Post-Earthquake, Tsunami and Liquefaction Disaster in Central Sulawesi Province. International Journal Of Humanities Education and Social Sciences (IJHESS), 4. https://doi.org/10.55227/ijhess.v4i1.1201

Guzal-Dec, D. J., & Zwolińska-Ligaj, M. A. (2023). How to Deal with Crisis? Place attachment as a Factor of Resilience of Urban–Rural Communes in Poland during the COVID-19 Pandemic. Sustainability, 15(7), 6222. https://www.mdpi.com/2071-1050/15/7/6222.

Husain, S. (2022). Peran Japan International Cooperation Agency (Jica) Pasca Bencana Alam 2018 Di Sulawesi Tengah. Spektrum, 19(2), 1-16. https://doi.org/10.31942/spektrum.v19i2.6660.

Hutabarat, L. E., Simanjuntak, P., & Tampubolon, S. P. (2019). Peningkatan kesadaran masyarakat terhadap kerusakan bangunan dan lingkungan pasca gempa, tsunami dan likuifaksi di Palu Sulawesi Tengah. Jurnal Comunita Servizio, 1(2), 208-222.

Iskandar, I., Taufiqurokhman, T., & Satispi, E. (2024). Peran Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) Pascabencana Gempa Bumi : Studi Pada LKSA Budi Luhur Kabupaten Cianjur. Jurnal ISO: Jurnal Ilmu Sosial, Politik dan Humaniora, 4(1). https://doi.org/10.53697/iso.v4i1.1740.

Iswari, M. F. (2020). Kegawatdaruratan Psikologis Berupa Tingkat Stres, Kecemasan dan Depresi Korban Gempa, Tsunami dan Likuifaksi di Wilayah Pantoloan Kabupaten Donggala Palu Sulawesi Tengah. Master Medika, 8(1), 46-52. https://doi.org/10.52523/maskermedika.v8i1.377.

Ophiyandri, T. (2011). Community‐Based Post‐Disaster Housing Reconstruction: Examples from Indonesia. Post‐Disaster Reconstruction of the Built Environment: Rebuilding for Resilience, 91-116.

Ophiyandri, T., Amaratunga, P., Pathirage, C., & Keraminiyage, K. (2013). Critical success factors for community-based post-disaster housing reconstruction project (CPHRP) in pre-construction stage in Indonesia. International Journal of Disaster Resilience in the Built Environment, 4. https://doi.org/10.1108/IJDRBE-03-2013-0005.

Qing, C., Guo, S., Deng, X., Wang, W., Song, J., & Xu, D. (2022). Stay in Risk Area: Place attachment, Efficacy Beliefs and Risk Coping. International Journal of Environmental Research and Public Health, 19(4), 2375. https://www.mdpi.com/1660-4601/19/4/2375.

Samad, A., Erdiansyah, & Wulandari, R. (2020). Evaluasi Kebijakan Pemerintah Pasca Bencana (Studi Kasus Bencana di Sulawesi Tengah). Publik (Jurnal Ilmu Administrasi), 9(1), 15-24. https://doi.org/10.52523/maskermedika.v8i1.377.

Sembiring, N. W., Manurung, R., & Aulia, D. N. (2016). Makna Rumah Tinggal Bagi Penghuni Dan Implementasinya Pada Perumahan Terencana Di Kota Medan. Prosiding Seminar Kearifan Lokal dan Lingkungan Binaan, 378-392. https://seminararsitekturlingkunganbinaan.wordpress.com/wp-content/uploads/2018/08/prosiding-seminar-nasional-lingkungan-binaan-2016.pdf

Setiawan, T., Riasnugrahani, M., & de Jong, E. (2023). Psychometric properties of Indonesian slums dwellers’ place attachment. Heliyon, 9(9), e19704. https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.heliyon.2023.e19704.

Surtiari, G. A. K. (2019). Pentingnya penanganan pascabencana yang berfokus pada penduduk untuk mewujudkan build back better: pembelajaran dari bencana Palu, Sigi, dan Donggala. Jurnal Kependudukan Indonesia, 14(2), 165-184.

Wang, Z., Han, Z., Liu, L., & Yu, S. (2021). Place attachment and Household Disaster Preparedness: Examining the Mediation Role of Self-Efficacy. International Journal of Environmental Research and Public Health, 18(11), 5565. https://www.mdpi.com/1660-4601/18/11/5565.

Williams, D., & Vaske, J. (2003). The Measurement of Place attachment: Validity and Generalizability of a Psychometric Approach. Forest Science, 49, 830-840. https://doi.org/10.1093/forestscience/49.6.830.

Yin, R. K. (2018). Case Study Research Design and Application: Design and Methods (Sixth Edition). SAGE Publications.

Diterbitkan

2025-09-27

Cara Mengutip

Najib, A. M. R., & Setiawan, B. (2025). Studi Komparatif Keterikatan Tempat (Place Attachment) pada Komunitas Relokasi dan In-Situ Pascabencana Likuifaksi di Sulawesi Tengah. Jurnal Peweka Tadulako, 4(2), 142–156. https://doi.org/10.22487/peweka.v4i2.77