Penanganan Permukiman Kumuh Dengan Pendekatan Kolaboratif Berbasis Collective Action

Penulis

  • Ummu Kultsum Muhammad Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Pembangunan Berkelanjutan, Institut Teknologi Kalimantan, Indonesia
  • Rizkiyah Amaliah Fadila Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis, Vokasi, Universitas Hasanuddin, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.22487/peweka.v4i2.73

Kata Kunci:

permukiman kumuh, kolaboratif, aksi kolektif

Abstrak

Perkembangan kota yang pesat mendorong terjadinya urbanisasi, yang kerap memicu munculnya permukiman kumuh di wilayah perkotaan. Penanganan kawasan kumuh memerlukan pendekatan yang menyeluruh dan kolaboratif, karena tantangannya tidak hanya terletak pada aspek fisik, tetapi juga pada lemahnya peran kelembagaan, kapasitas pemerintah, serta keterlibatan masyarakat. Salah satu pendekatan yang dapat digunakan adalah collective action, dimana pemerintah, swasta, LSM, dan masyarakat membentuk koalisi untuk tujuan bersama dalam penanganan kawasan kumuh. Penelitian ini bertujuan menganalissi penanganan permukiman kumuh melalui pendekatan kolaboratif berbasis collective action. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui studi literatur. Studi kasus Kampung Pisang di Kota Makassar menunjukkan keberhasilan pendekatan ini. Pemerintah Kota Makassar, Kementerian PUPR, dan Kementerian Sosial terlibat aktif, sementara LSM dan NGO mendukung dari sisi advokasi dan pendanaan. Keberhasilan program tidak lepas dari komunikasi antar lembaga yang baik, yang memperkuat collective action dan membentuk koalisi yang efektif. Selain itu, masyarakat lokal juga memiliki peran sentral sebagai bagian dari solusi, bukan hanya objek penerima program. Dalam penelitian ini, warga Kampung Pisang dipandang sebagai bagian dari masyarakat kota yang memiliki hak atas hunian layak dan lingkungan sehat. Penelitian ini menegaskan pentingnya tata kelola kolaboratif untuk keberlanjutan penanganan permukiman kumuh.

Referensi

Arkom Indonesia. (2021). Kampung Pisang Housing (Case Study of Collective Housing in Asian City Series).

Astuti, W., & Hardiana, A. (2009). PERENCANAAN PARTISIPATIF PADA TINGKAT KELURAHAN SEBAGAI UPAYA PENGENTASAN KEMISKINAN PADA PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN (Vol. 20, Nomor 2).

Diningrat, R. A., Novitasari, M. R., & Astuti, W. K. (2015). Kota Rumah Manusia. Teknosain.

Efendi H. Pangondo, Muhammad Juang Putra, Burhanudin Burhanudin, & Hamsani Hamsani (2023). Collaboration Strategy By Design To Achieve Slum Area Reduction Target INTERNATIONAL CONFERENCE ON DIGITAL ADVANCE TOURISM, MANAGEMENT ANDTECHNOLOGY, 1(2), 398–410. https://doi.org/10.56910/ictmt.v1i2.101

Elliott, C., & Schlaepfer, R. (2001). The advocacy coalition framework: Application to the policyprocess for the development of forest certification in Sweden. Journal of European PublicPolicy, 8(4), 642–661. https://doi.org/10.1080/13501760110064438

Fadli, Y., & Sarofah, R. (2021). The Possibilities for an Urban Community Action Plan andCollaborative Work Support for Slum Improvement: A Case Study in Jakarta. Policy &Governance Review, 5, 206–219. https://doi.org/10.30589/pgr

Hadi, A., Bedasari, H., & Ikhsan, M. (2023). Evaluasi Kebijakan Penaganan Kawasan PermukimanKumuh Melalui Program Kota Tanpa Kumuh Di Kawasan Kota Lama Kota Pekabaru. JurnalAdministrasi Politik dan Sosial, 4(1), 43–49. https://doi.org/10.46730/japs.v4i1.96

Heston, Y. P., & Yusuf, A. A. (2013). Penguatan Kemampuan Sosial Pada Penataan Kawasan KumuhPerkotaan (Studi Kasus Kelurahan Cigugur Tengah Cimahi). Tata Loka, 15, 208–217.

Ikbal, M., Subowo, A., & Yuniningsih, T. (2024). Proses Collaborative Governance Dalam Penanganan Pemukiman Kumuh Di Kelurahan Tanjung Mas Kecamatan Semarang Utara Kota Semarang. Nova Idea: Jurnal Ilmu Administrasi Publik.

Muhammad, U. K. (2022). Evaluasi Program dan Strategi Penanganan Permukiman Kumuh (Studi Kasus: Kelurahan Cambaya, Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar). Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.

Mulyana, E. (2017). Karakteristik Kampung-Kota Di Sekitar Perguruan Tinggi Studi Kasus: Kelurahan Sekeloa Kota Bandung. Institut Teknologi Bandung.

Olson, M. (1971). The Logic of Collective Action: Public Goods and the Theory of Groups. Harvard University Press.

Ostrom, E. (2008). Polycentric systems as one approach for solving collective-action problems. http://ssrn.com/abstract=1936061Electroniccopyavailableat:https://ssrn.com/abstract= 1936061

Ostrom, E. (2010). Analyzing collective action. International Association of Agricultural Economists.

Raynor, K. E., Doyon, A., & Beer, T. (2017). Collaborative planning, transitions management and design thinking: evaluating three participatory approaches to urban planning. Australian Planner, 54(4), 215–224. https://doi.org/10.1080/07293682.2018.1477812

Risna, L., Noer, M., & Aziz, D. R. (2022). EFEKTIVITAS PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH DI KELURAHAN BATANG ARAU KOTA PADANG. 12(01), 59–71.

Romidhoni, M. (2025). STRATEGI PENANGANAN KAWASAN PERMUKIMAN KUMUH DI KECAMATAN PULOMERAK KOTA CILEGON. Jurnal Kebijakan Pembangunan Daerah, 9(1), 78–101. https://doi.org/10.56945/jkpd.v9i1.368

Rusnaedy, Z., & Haris, A. (2021). Advocacy Coalition in The Arrangement of The Coastal Slum Area of Untia in Makassar. Journal of Governance and Public Policy, 8(1), 71–81. https://doi.org/10.18196/jgpp.811344

Scheller, D., & Thörn, H. (2018). Governing ‘Sustainable Urban Development’ Through Self-Build Groups and Co-Housing: The Cases of Hamburg and Gothenburg. International Journal of Urban and Regional Research, 42(5), 914–933. https://doi.org/10.1111/1468-2427.12652

Sulaiman, A. L. (2021). Proses Kolaborasi Penanganan Permukiman Kumuh Melalui Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) di Kota Bandung (Studi Kasus: Kelurahan Tamansari Kecamatan Bandung Wetan). 2(1), 1–23.

Suprijanto, I. (2004). Reformasi Kebijakan & Strategi Penyelenggaraan Perumahan &Permukiman. Dimensi Teknik Arsitektur, 32, 161–170.

Syamsiar, N. R., Surya, B., & Tato, S. (2020). Evaluasi Penanganan Permukiman Kumuh ( Studi Pada Penanganan Program Kotaku Kelurahan Banggae Kabupaten Majene ). 2(2), 54–64.

Warsono, H., Rina Herwati, A., Saputra, J., & Talib Bon, A. (2021, November). Collaborative Governance on Slum Upgrading in Cultural Heritage Area: A Case Study of Pulau Penyengat, Indonesia.

Diterbitkan

2025-09-27

Cara Mengutip

Muhammad, U. K., & Fadila, R. A. (2025). Penanganan Permukiman Kumuh Dengan Pendekatan Kolaboratif Berbasis Collective Action. Jurnal Peweka Tadulako, 4(2), 204–215. https://doi.org/10.22487/peweka.v4i2.73