Dampak Keberadaan Sektor Pengumpul Informal Dalam Upaya Peningkatan Kawasan Bebas Sampah Di Kecamatan Luwuk Kabupaten Banggai

Penulis

  • Putri Lillah Putri Lillah Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Tadulako
  • Aziz Budianta Aziz Budianta Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Tadulako
  • Wildani Pingkan Wildani Pingkan Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Tadulako
  • Budi Andresi Budi Andresi Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Tadulako

DOI:

https://doi.org/10.22487/jpwkt.v1i1.5

Kata Kunci:

Peran Sektor Pengumpul Informal, Sampah, Dampak

Abstrak

Kabupaten Banggai sendiri sejatinya menjadi salah satu Kabupaten yang mendapatkan penghargaan gelar Adipura selama 2 tahun berturut-turut pada tahun 2018 dan 2019. Adipura adalah sebuah penghargaan bagi kabupaten/kota di Indonesia yang berhasil dalam kebersihan serta pengelolaan lingkungan perkotaan yang tidak terlepas kaitannya dengan sektor pengumpul infromal. Di Kecamatan Luwuk terdapat sektor pengumpul informal yaitu pemulung dan pengepul yang bentuk aktifitasnya mengumpulkan bahan-bahan bekas yang masih bisa dimanfaatkan (daur ulang). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak keberadaan sektor pengumpul informal dalam upaya peningkatan kawasan bebas sampah di Kecamatan Luwuk. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Metode penelitian yang digunakan adalah pemetaan, observasi lapangan, wawancara, dokumentasi, serta analisis deskriptif kualitatif. Hasil observasi lapangan terhadap sampel yang diambil meliputi 20 pemulung dan 3 pengepul di Kecamatan Luwuk. Sektor pengumpul informal telah berperan dalam mereduksi jumlah timbulan sampah sekitar 18.000 kg/hari atau sekitar 18 ton/hari. Presentase sisa sampah yang tidak direduksi pemulung dan pengepul sebesar 76,66% dari total jumlah timbulan sampah Kecamatan Luwuk. Berdasarkan hasil analisis terdapat 23,34% sampah anorganik yang tidak di reduksi sektor pengumpul infrormal. Melihat hasil presentase tersebut, perlu ditingkatkan melalui sosialisasi yang diadakan oleh Dinas Lingkungan Hidup tentang pengelolaan sampah 3R/4R guna meningkatkan pengetahuan sektor pengumpul informal dalam mendaur ulang, mengingat sampah yang di kumpul sektor pengumpul informal pada akhirnya di kirim ke agen yang berada di daerah Jawa tepatnya di Surabaya dan peningkatan SDM dengan memberikan pelatihan keterampilan pengelolaan sampah agar lebih optimal.

Diterbitkan

2022-12-05

Cara Mengutip

Putri Lillah, P. L., Aziz Budianta, A. B., Wildani Pingkan, W. P., & Budi Andresi, B. A. (2022). Dampak Keberadaan Sektor Pengumpul Informal Dalam Upaya Peningkatan Kawasan Bebas Sampah Di Kecamatan Luwuk Kabupaten Banggai. Jurnal Peweka Tadulako, 1(1), 43–51. https://doi.org/10.22487/jpwkt.v1i1.5