Penentuan Lokasi Potensial dan Arahan Pengembangan Kawasan Perdagangan Secara Berkelanjutan Di Kota Masamba

Penulis

  • Munika Widiya N Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin
  • Isfa Sastrawati Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin.
  • Arifuddin Akil Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin.

DOI:

https://doi.org/10.22487/peweka.v4i1.48

Kata Kunci:

Analisis Berbasis Grid, Kawasan Perdagangan, Kawasan Perkotaan, Keberlanjutan, Lokasi Potensial

Abstrak

Perkembangan perdagangan dan jasa di Kawasan Perkotaan Masamba membentuk pola linier pada jalan-jalan utama. Di samping itu, pada kawasan transisi dan kawasan pinggiran perdagangan dan jasa yang ada tidak begitu berkembang, sehingga orientasi pelayanan harus ke kawasan pusat tersebut dan beban kawasan pusat menjadi berat. Tingginya intensitas kegiatan yang terdapat di sepanjang jalan-jalan utama kawasan menimbulkan tarikan dan bangkitan yang dapat menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya permasalahan transportasi (kemacetan lalu lintas). Tujuan dari penelitian ini adalah 1) mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kawasan perdagangan di Kawasan Perkotaan Masamba, 2) menentukan lokasi potensial kawasan perdagangan di Kawasan Perkotaan Masamba, 3) merumuskan arahan pengembangan kawasan perdagangan berkelanjutan di Kawasan Perkotaan Masamba. Data yang digunakan terdiri atas data sekunder meliputi data demografi, sarana perdagangan, jaringan jalan, sarana dan prasarana umum. Pengumpulan data dilakukan dengan survei lapangan, pemetaan, kuisioner, dan wawancara. Teknik analisis yang digunakan yaitu analisis regresi linier berganda dan analisis spasial berupa grid-based analysis. Hasil penelitian pada analisis regresi menunjukkan bahwa variabel yang berpengaruh secara signifikan terhadap perkembangan kawasan perdagangan di Kawasan Perkotaan Masamba meliputi Demografi (X1), Sarana Umum (X3), dan Kebijakan Pemerintah (X4), sedangkan Aksesibilitas (X2) tidak berpengaruh secara signifikan. Selanjutnya, berdasarkan hasil analisis spasial basis grid diperoleh tiga kategori nilai yaitu Sangat Potensial (Nilai 23-30), Potensial (Nilai 15-22), dan Tidak Potensial (Nilai 7-14), dimana sebagian besar Kawasan Perkotaan Masamba termasuk dalam kategori potensial.

Referensi

Arifia, D., Soedwiwahjono, S., & Utomo, R. P. (2017). Pengaruh Perkembangan Kegiatan Perdagangan dan Jasa terhadap Perubahan Penggunaan Lahan di Kawasan Solo Baru. Arsitektura, 15(1), 1-9.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Luwu Utara. (2023). Kecamatan Baebunta Dalam Angka Tahun 2023.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Luwu Utara. (2023). Kecamatan Masamba Dalam Angka Tahun 2023.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Luwu Utara. (2025). Kecamatan Masamba Dalam Angka Tahun 2024.

Badan Standar Nasional. (2004). SNI 03-1733-2004 Tata Cara Perencanaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan. 1–58.

Bahana, W. W., & Rachmawati, R. (2015). Evaluasi Dampak Infrastruktur Jalan Terhadap Perkembangan Fisik Kota dan Kegiatan Perdagangan/Jasa di Kawasan Koridor Jalan Lingkar Soekarno-Hatta Kota Palembang. Jurnal Bumi Indonesia, 4(4).

Banendro, S. D. (2016). Analisis Ketimpangan Pembangunan Antar Kecamatan Di Kabupaten Bondowoso Tahun 2006-2012. Universitas Jember.

Hasiu, H. L. (2019). Arahan Lokasi Potensial Pasar Tradisional di Kota Bau-Bau. Universitas Hasanuddin.

Hasnunidah, N. (2017). Metode Penelitian. Media Akademika, 117.

Kabupaten Luwu Utara. (2016). Peraturan Daerah Kabupaten Luwu Utara Nomor 6 tahun 2016 tentang Rencana Detail tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kawasan Perkotaan Masamba tahun 2016-2036.

Kabupaten Luwu Utara. (2011). Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Luwu Utara Tahun 2011-2031.

Kementrian PU. (2007). Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 41/PRT/M/2007 tentang Pedoman Kriteria Teknis Kawasan Budidaya.

NACTO. (2016). Transit Street Design Guide. nacto.org.

Pemerintah Republik Indonesia. (2006). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2006 tentang Jalan. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 86.

Pradani, D. D., & Haryanto, R. (2021). Analisis Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Kegiatan Komersial Di Koridor Jalan Kedungmundu Raya dan Sambiroto Raya. Jurnal Teknik Perencanaan Wilayah Dan Kota, 10(4), 281–290.

Raharjo, S. (2021). Analisis Data Statistik SPSS. www.spssindonesia.com.

Sopalatu, W. (2013). Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Perkembangan Pasar Pabaeng-Baeng di Kota Makassar. UIN Alauddin Makassar.

Wulandari, D. N. (2023). Identifikasi Kebutuhan Sarana Perdagangan Toko Kelontong Berdasarkan Tipologi Perumahan Swadaya (Studi Kasus: BWP Malang Barat). Institut Teknologi Nasional Malang.

Diterbitkan

2025-05-27

Cara Mengutip

Widiya N, M., Sastrawati, I., & Akil, A. (2025). Penentuan Lokasi Potensial dan Arahan Pengembangan Kawasan Perdagangan Secara Berkelanjutan Di Kota Masamba. Jurnal Peweka Tadulako, 4(1), 36–59. https://doi.org/10.22487/peweka.v4i1.48