Rekonstruksi Ruang Peri-Urban: Interaksi Sosial-Ekonomi Dalam Dinamika Kutub Pertumbuhan dan Proses Gentrifikasi di Kawasan Perkotaan Bulukumba
DOI:
https://doi.org/10.22487/peweka.v4i1.47Kata Kunci:
Kutub Pertumbuhan , Transformasi , Gentrifikasi , Pola Interaksi, Peri-urbanAbstrak
Perkembangan wilayah perkotaan di Kabupaten Bulukumba menunjukkan kecenderungan ekspansi spasial menuju kawasan peri-urban, yang secara historis ditandai oleh kemunculan kutub-kutub pertumbuhan baru. Fenomena ini mencerminkan proses urbanisasi dan memunculkan dinamika sosial yang kompleks melalui migrasi penduduk dari wilayah perdesaan maupun perkotaan. Migrasi ini didorong oleh pencarian peluang ekonomi, keterjangkauan perumahan, serta pergeseran preferensi gaya hidup yang semakin berorientasi urban. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kutub pertumbuhan terhadap perubahan morfologi wilayah, serta mengeksplorasi peran gentrifikasi dalam membentuk pola interaksi sosial-ekonomi. Pendekatan yang digunakan bersifat kuantitatif dengan analisis spasial, uji korelasi, serta pendekatan grounded theory untuk memahami fenomena secara holistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor fisik dan non-fisik dipengaruhi oleh pola pertumbuhan yang terfragmentasi, dengan konsentrasi pada potensi ekonomi dan aksesibilitas tinggi. Pembentukan kutub pertumbuhan merupakan konsekuensi dari ekspansi spasial kota secara leapfrogging centrifugal, di mana perkembangan di pusat kota mendorong munculnya kantong-kantong pembangunan baru di kawasan peri-urban. Kawasan ini berfungsi sebagai ruang transisi yang menawarkan peluang ekonomi dengan biaya hidup yang lebih rendah, sehingga menarik bagi migran urban yang terdorong oleh tekanan sosial-ekonomi. Gentrifikasi tidak hanya menjadi proses revitalisasi fisik, tetapi juga bertindak sebagai mekanisme seleksi sosial-ekonomi yang merekonstruksi identitas dan nilai kultural dalam ruang yang semakin terindustrialisasi. Peralihan dari ekonomi agraris ke ekonomi urban menandai transformasi struktural yang dipengaruhi oleh efisiensi pasar, kompetisi, dan rasionalitas kapitalisme ruang.
Referensi
Asmirawati. (2018). Perubahan Fungsi Ruang Kawasan Pinggiran Kota Bulukumba. Universitas Bosowa Makassar.
Iqbal, M. (2020). Kutub Pertumbuhan dan Gentrifikasi pada Kawasan Pinggiran Kota Makassar. Universitas Bosowa Makassar.
Iqbal, M., Surya, B., & Syafri. (2020). Kutub Pertumbuhan dan Gentrifikasi pada Kawasan Pinggiran Kota Makassar. Urban and Regional Studies Journal, 3(1), 13-22.
Mukmin, T. (2018). Hubungan Pendidikan dan Stratafikasi Sosial. El – Ghiroh, 15(2).
Pratiyudha, P. P. (2019). Gentrifikasi dan Akar – Akar Masalaha Sosial: Menakar Identifikasi, Diagnosis, dan Treatment Proses Gentrifikasi sebagai Masalah Sosial. Reka Ruang, 2(1), 27-38. DOI: 10.33579/rkr.v2i1.1148.
Prihatin, R. B. (2015). Alih Fungsi Lahan di Perkotaan (Studi Kasus di Kota Bandung dan Yogyakarta. Aspirasi, 6(2), 105-118. DOI: https://doi.org/10.33579/rkr.v2i1.1148.
Radhinal, Y., & Ariyanto. (2017). Koeksistensi Dualisme Ekonomi di Kawasan Metropolitan Mamminasata. Plano Madani, 6(1), 97-107.
Rosalina. L., Oktarina. R., Rahmiati., & Saputra. I. (2023). Buku Ajar Statistika. CV Muharika Rumah Ilmiah.
Rupini, A. A., Dewi, N. K., & Sueca, N. P. (2017). Implikasi Alih Fungsi Lahan Pertanian pada Perkembangan Spasial Daerah Pinggiran Kota (Studi Kasus: Desa Batubulan, Gianyar). Undagi Jurnal Ilmiah Arsitektur, 5(2), 9-18. DOI: https://doi.org/10.22225/undagi.5.2.405.9-18.
Sakti, H. H. (2016). Fenomena Perubahan Pemanfaatan Ruang dan Pertumbuhan Aktivitas Perkotaan (Kasus Kordidor Raus Jalan Hertasning–Samata di Makassar – Gowa). Plano Madani, 5(2), 172-179. DOI: https://doi.org/10.24252/jpm.v5i2.1592.
Surya, B. (2011). Urbanisasi dan Pertumbuhan Kota. Makassar: Fahmis Pustaka.
Surya, B. (2014). Penetrasi Kapitalisme Memarginalkan Komunitas Lokal (Studi Kasus Kawasan Metro Tanjung Bunga Kota Makassar). Makassar: Fahmis Pustaka.
Surya, B., Ahmad, D,N,A., Marsaoly, A,A., & Saleh, H. (2019). Pembangunan Permukiman Skala Besar dan Integrasi Spasial Perkotaan (Studi Pada Kawasan Pinggiran Moncongloe – Pattalassang Metropolitan Mamminasata). Universitas Gajah Mada.
Wijayanti, R. (2018). Analisis Transformasi Spasial Sosial Ekonomi dan Kekompakan Kota (Compact City) di Wilayah Urban Kota Tangerang Selatan. UIN Syarif Hidayatullah.
Yunus, H. S. (2008). Dinamika Wilayah Peri-urban Determinan Masa Depan Kota. Pustaka Belajar. Yogyakarta.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2025 Muhammad Isra, Harry Hardian Sakti, Yan Radhinal, Despry Nur Annisa Ahmad

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.