Strategi Pengembangan Kebun Tanaman Anggur Dalam Lingkup Reforma Agraria di Kelurahan Duyu Kota Palu

Penulis

  • Amilatun Rosidah Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Tadulako
  • Rifai Mardin Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Tadulako
  • Andi Chairul Achsan Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Tadulako

Kata Kunci:

Kebun Anggur, Analisis SWOT, dan Strategi Pembangunan

Abstrak

Desa Duyu merupakan sebuah desa di Kecamatan Tatanga Kota Palu yang telah ditetapkan sebagai pelaksanaan program reforma agraria tahun 2021. Tujuan dari penelitian ini adalah merumuskan strategi pengembangan strategi komoditas kebun anggur. Dimana strategi pengembangan dirumuskan, rencana pelaksanaannya dalam jangka menengah yaitu 10 (sepuluh) tahun. Serta mengidentifikasi tingkat perkembangan usaha kebun anggur di Desa Duyu berdasarkan persepsi pengunjung kebun anggur. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Dari hasil analisis SWOT telah dirumuskan 11 (sebelas) strategi pengembangan komoditas perkebunan anggur yang disesuaikan dengan hasil analisis yang diperoleh dari matriks IFAS dan matriks EFAS yaitu usaha pengembangan dalam keadaan hold and maintenance. Pengembangan komoditas kebun anggur di Kecamatan Duyu untuk kondisi saat ini masih dalam tahap bertahan dan berkembang. Artinya strategi pengembangan yang dirumuskan sejalan dengan level yang dimiliki. Tentunya realisasinya membutuhkan keterlibatan banyak pihak, mulai dari kelompok tani, instansi pemerintah, kelompok UMKM, swasta, dan/atau koperasi.

Diterbitkan

2023-06-29

Cara Mengutip

Rosidah, A., Mardin, R., & Chairul Achsan, A. (2023). Strategi Pengembangan Kebun Tanaman Anggur Dalam Lingkup Reforma Agraria di Kelurahan Duyu Kota Palu. Jurnal Peweka Tadulako, 2(1), 168–176. Diambil dari https://pewekatadulako.fatek.untad.ac.id/index.php/JPWKT/article/view/16