Penilaian Geosite Palukoro Di Lembah Palu
DOI:
https://doi.org/10.22487/peweka.v3i2.38Keywords:
Konservasi, Geosite, PalukoroAbstract
Keberagaman Situs warisan geologi (geosite), baik yang terbentuk pasca 28 September 2018 maupun telah ada sebelumnya dapat dijadikan objek warisan Geologi (geoheritage) dalam suatu tatanan kawasan taman bumi (Geopark) yang memiliki ciri atau khas tertentu yang tidak terpisahkan dari sebuah cerita evolusi pembentukan suatu daerah. Berangkat dari pentingnya Kepariwisataan Berkelanjutan sesuai sasaran pembangunan dalam aspek konservasi, edukasi dan pembangunan perekonomian yang berkaitan erat dengan pengetahuan geodiversity dan geoheritage, yang menjadi alasan penting untuk melestarikan geoheritage diperlukan peran serta masarakat dan pemangku kepentingan terkait, termasuk dari komunitas geosains [6], maka diperlukan penilaian terhadap sumberdaya geologi Palukoro di Lembah Palu sebagai Langkah awal upaya pelestarian dan konservasi dalam mendukung pengembangan dan pemanfaatan geowisata secara berkelanjutan, dengan sasaran Penilaian sumberdaya warisan geologi yang ada di lembah Palu; dan Penilaian kelayakan geosite dalam pengembangkan geowisata di Lembah Palu yang dapat dimanfaatkan disegala aspek, diantaranya memberikan dasar ilmiah sebagai Upaya pelestarian warisan geologi, memudahkan penetapan prioritas konservasi berdasarkan nilai geologis dalam memanfaatkannya secara berkelanjutan yang terintegrasi dengan kegiatan pendidikan dan pengembangan ekonomi masyarakat yang bertumpu pada kegiatan geowisata [6].
References
Bellier O, Siame L, Beaudouin T, Villeneuve M, Braucher R (2001) High slip rate for a low seismicity along the Palu–Koro active fault in Central Sulawesi (Indonesia). Terra Nova 13:463–470. https://doi.org/10.104 6/j.1365-3121.2001.00382.x
Daryono MR (2016) Paleoseismology of Tropical Indonesia (Cases study in Sumatran Fault, Palukoro-Matano Fault, and Lembang Fault) (Paleoseis mologi Tropis Indonesia (Dengan Studi Kasus di Sesar Sumatra, Sesar Palukoro-Matano, dan Sesar Lembang)). Dissertation Doctoral Program. Institut Teknologi Bandung. Unpublished
Dinas PAriwisata Provinsi Sulawesi Tengah. Laporan kajian geowisata. Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Tengah.2019
Gray, M. 2004. Geodiversity: Vaaluing and conserving abiotic Nature. Wiley, Chichester.
Kubalíková, L., 2013, Geomorphosite assessment for geotourism Purposes, Czezh Journal of Tourism, Vol. 02/2013, 80 – 104.
Oktariadi, oki. Andiani. 2021. GEOWISATA Model Pariwisata Berkelanjutan. Badan Geologi Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral. Bandung
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2019 Tentang Taman Bumi (Geopark)
Pusat Survei Geologi, 2017. Petunjuk Teknis Asesmen Sumberdaya Warisan Geologi. Pusat Survei Geologi, Bandung, Indonesia. ISBN 978-979-551-061 1.
Rinal Khaidar Ali, Winarno Tri, dan Maulana Habib Rizki. Identifikasi dan Analisis potensi Geosite di Kabupaten batang sebagai pendukung Pengembangan Kawasan Geowisata di jawa tengah. Jurnal geosains dan teknologi. Volume 3 nomer 3. 2020.
Rizkhi dkk. Studi Geowisata Palukoro Berkelanjutan Di Lembah Palu. Palu. 2022
http://KumparanSAINS.com, 2018
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Nur Miftahul Jannah, Rizkhi, Amar, Iwan Setiawan Basri, Vivi Novianti
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.