Arahan Mitigasi Terhadap Penurunan Tingkat Risiko Bencana Gempabumi Pada Permukiman Di Sekitar Jalur

Authors

  • Sri Wahyuningsi Universitas Tadulako
  • Aziz Budianta Universitas Tadulako
  • Rezki Awalia Universitas Tadulako
  • Rifai Mardin Universitas Tadulako

DOI:

https://doi.org/10.22487/peweka.v3i1.32

Keywords:

Gempabumi, Sesar Palu-Koro, Tingkat risiko bencana, Mitigasi bencana, Permukiman penduduk

Abstract

Secara tektonik wilayah Palu terletak pada perlintasan jalur sesar Palu-Koro, akibatnya tingkat kegempaan di wilayah ini dikategorikan cukup tinggi. Akhir tahun 2018 terjadi gempa besar di Kota Palu yang disebabkan oleh aktivitas sesar Palu-Koro, sebanyak 2.830 jiwa korban meninggal dunia, 701 jiwa hilang, dan terkubur massal 1.016 jiwa, total korban sebanyak 4.204 jiwa. Dari aspek infrastruktur, banyak bangunan yang hancur akibat gempabumi, likuifaksi, dan tsunami, kerusakan meliputi 68.415 unit rumah, 327 unit tempat ibadah, 265 unit sekolah, 78 unit perkantoran, 362 unit toko, 168 titik retak jalan, 7 unit jembatan dan sebagainya. Penelitian ini difokuskan pada arahan mitigasi bencana gempabumi terhadap penurunan tingkat risiko bencana  gempabumi di sekitar jalur sesar Palu-Koro. Metode penelitian menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif dengan bantuan software GIS, menggunakan teknik analisis overlay untuk menganalisis tingkat risiko bencana gempabumi dan menggunakan teknik pembobotan nilai pada tiap indikator berpedoman pada Peraturan Kepala BNPB No. 2 Tahun 2012 dengan memperhatikan faktor bahaya (hazard) dan kerentanan (vulnerability). Berdasarkan hasil analisis, wilayah permukiman sekitar jalur sesar Palu-Koro memiliki tingkat risiko bencana gempabumi tinggi dengan luas 295,06 km2 atau 74,68% dari total wilayah dan tingkat risiko sedang dengan luas 100 km2 atau 25,31% dari total wilayah. Strategi mitigasi yang digunakan untuk penurunan risiko bencana gempabumi yaitu mitigasi struktural dan non struktural.

Kata kunci: Gempabumi, Sesar Palu-Koro, Tingkat risiko bencana, Mitigasi bencana, Permukiman penduduk

References

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), “Buku Risiko Bencana Indonesia”, 2017.

Badan Penanggulanan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palu, “Laporan Akhir Microzonasi Kota Palu”, 2018.

Devi Adinda U.Y., “Kesesuaian Lahan Permukiman Pasca Bencana Alam Gempa Bumi Tahun 2018 Di Desa Lolu, Kecamatan Sigi Biromaru”. Tugas Akhir S1. Program Studi S1 Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Tadulako, 2021..

Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana No. 2 Tahun 2012 tentang “Pedoman Umum Pengkajian Risiko Bencana”. Badan Nasional Penanggulangan Bencana. Jakarta, 2012.

Pistrika, A. dan G Tsakiris,2007. “Flood Risk Assessment: A Methodological Framework. Water Resources Management: New Approaches and Technologies”, European Water Resources Association, Chania, CreteGreece, 14-16 June 2007.

Peraturan Daerah Kota Palu No. 2 Tahun 2021 Tentang “Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Palu Tahun 2021-2041”.

Downloads

Published

2024-05-31

How to Cite

Sri Wahyuningsi, Aziz Budianta, Rezki Awalia, & Rifai Mardin. (2024). Arahan Mitigasi Terhadap Penurunan Tingkat Risiko Bencana Gempabumi Pada Permukiman Di Sekitar Jalur . Jurnal Peweka Tadulako, 3(1), 71–81. https://doi.org/10.22487/peweka.v3i1.32