Ketersediaan Gedung Gereja Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembangunannya Di Kecamatan Palu Selatan

Authors

  • Elizabeth Nafthaliana Bermuli Universitas Tadulako
  • Syarifudin Universitas Tadulako
  • Luthfi Universitas Tadulako
  • Sri Mulyati Universitas Tadulako

DOI:

https://doi.org/10.22487/peweka.v3i1.26

Keywords:

Gereja, keagamaan, kebutuhan, Ketersediaan, Pembangunan

Abstract

Rumah ibadah merupakan sarana keagamaan yang penting bagi pemeluk agama di suatu kawasan. Berdasarkan data dari Kementerian Agama Kota Palu (Bimas Kristen) pemeluk agama terbesar berada di Kecamatan Palu Selatan yang di tandai dengan jumlah gereja terbanyak berada di kecamatan ini yaitu 38 bangunan gereja yang terdiri dari berbagai aliran gereja yaitu protestan, pantekosta, advent dan katolik. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif.  Dengan melakukan pengamatan langsung pada objek studi sesuai lingkup penelitian dan teori sebagai pendukung berdasarkan lingkup pembahasan. Dalam penentuan informan wawancara penulis menggunakan metode klasifikasi informan yaitu informan utama, informan kunci, dan informan tambahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, dinamika pembangunan gereja terdapat 2 temuan yang pertama yaitu kebutuhan pembangunan gereja karena kebutuhan peningkatan jumlah pemeluk agama/jemaat dan kedua yaitu adanya regulasi (wewenang dan otoritas pemerintah terhadap pembangunan gereja Sebagaimana jumlahnya menyesuaikan dengan mengikuti sistem kekerabatan atau hierarki lembaga, kondisi setempat dengan memperhatikan struktur penduduk menurut agama yang dianut dan mempertimbangkan jangkauan radius area layanan terkait dengan kebutuhan dasar sarana yang harus dipenuhi untuk melayani area tertentu yang termuat dalam SNI 03-1733-1989, Tata cara perencanaan kawasan perumahan kota.

Kata kunci: Gereja, keagamaan, kebutuhan, Ketersediaan, Pembangunan

References

Aisah. 2021. Hak Beragama Minoritas (Studi Pendirian Rumah Ibadah Di Kota Jambi). Skripsi. Fakultas Syariah. Universitas Islam Negeri Sultan Thaha Saifuddin Jambi.

Alkitab. (2002). Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia.

Fidiyani, Rini. Dinamika Pembangunan Rumah Ibadah Bagi Warga Minoritas Di Jawa Tengah Jurnal. Fakultas Hukum Universitas Negeri Semarang (UNNES)

Kusuma, Surya Hadi. Arahan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman di Kabupaten Probolinggo, berdasarkan Kesesuaian Lahan. Jurnal Penataan Ruang, Vol. 12, No. 1, Mei 2017 : ITS.

Miles, Matthew B. and A. Michael Huberman. 2005. Qualitative Data Analysis (terjemahan). Jakarta : UI Press

(SKB) menteri Agama dan menteri dalam Negeri nomor 9 dan 8 tahun 2006 tentang: Pedoman Pelaksanaan Tugas Kepala Daerah / Wakil Kepala Daerah dalam Pemeliharaan Kerukunan Ummat Beragama, Pemberdayaan Forum Kerukunan Umat Beragama dan Pendirian Rumah ibadah UU No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman

Peraturan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri Nomor 9 Tahun 2006 dan Nomor 8 Tahun 2009 tentang Pedoman Pelaksanaan Tugas Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah Dalam Pemeliharaan Kerukunan Umat Beragama, Pemberdayaan Forum Kerukunan Umat Beragama, dan Pendirian Rumah Ibadat

Rekapitulasi Data Pemeluk Agama Katolik/Kristen Dan Persebaran Gereja Di Kota Palu

Sugiyono, 2013, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D.(Bandung: ALFABETA)Perencanaan Lingkungan Perumahan Di Perkotaan.

Badan Pusat Statistik. Kecamatan Palu Selatan Angka 2020. bps.go.id (diakses tanggal 10 Januari 2023)

Downloads

Published

2024-05-31

How to Cite

Elizabeth Nafthaliana Bermuli, Syarifudin, Luthfi, & Sri Mulyati. (2024). Ketersediaan Gedung Gereja Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembangunannya Di Kecamatan Palu Selatan. Jurnal Peweka Tadulako, 3(1), 1–8. https://doi.org/10.22487/peweka.v3i1.26