https://pewekatadulako.fatek.untad.ac.id/index.php/JPWKT/issue/feedJurnal Peweka Tadulako2024-05-31T00:00:00+00:00Supriadi Takwimpewekatadulako@gmail.comOpen Journal Systems<hr /> <table class="data" style="height: 162px; width: 100%;" width="100%" bgcolor="#f0f0f0"> <tbody> <tr style="height: 18px;" valign="top"> <td style="height: 18px;" width="20%">Journal title</td> <td style="height: 18px;" width="80%"><strong>Jurnal Peweka Tadulako</strong></td> </tr> <tr style="height: 18px;" valign="top"> <td style="height: 18px;" width="20%">Initials</td> <td style="height: 18px;" width="80%"><strong>Peweka</strong></td> </tr> <tr style="height: 18px;" valign="top"> <td style="height: 18px;" width="20%">Abbreviation</td> <td style="height: 18px;" width="80%"><em><strong>J. PeWeKa Tadulako</strong></em></td> </tr> <tr style="height: 18px;" valign="top"> <td style="height: 18px;" width="20%">Frequency</td> <td style="height: 18px;" width="80%"><strong>Two issues per year (April and October)</strong></td> </tr> <tr style="height: 18px;" valign="top"> <td style="height: 18px;" width="20%">DOI</td> <td style="height: 18px;" width="80%"><strong>Prefix 10.22487</strong><strong><br /></strong></td> </tr> <tr style="height: 18px;" valign="top"> <td style="height: 18px;" width="20%">Online ISSN</td> <td style="height: 18px;" width="80%"><a href="https://portal.issn.org/resource/ISSN/2963-2153" target="_blank" rel="noopener"><strong>2963-2153</strong></a></td> </tr> <tr style="height: 18px;" valign="top"> <td style="height: 18px;" width="20%">Editor-in-chief</td> <td style="height: 18px;" width="80%"><strong>Supriadi Takwim, ST, M. Eng.</strong></td> </tr> <tr style="height: 18px;" valign="top"> <td style="height: 18px;" width="20%">Publisher</td> <td style="height: 18px;" width="80%"><strong>Universitas Tadulako</strong></td> </tr> <tr style="height: 18px;" valign="top"> <td style="height: 18px;" width="20%">Citation Analysis</td> <td style="height: 18px;" width="80%"><a href="https://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=jurnal+peweka+tadulako&oq=ju" target="_blank" rel="noopener"><strong>Google Scholar</strong> </a>| <strong>DOAJ</strong> | <strong><a href="https://garuda.kemdikbud.go.id/journal/view/36252?page=1">Garuda</a> | Sinta | Dimension</strong></td> </tr> </tbody> </table> <hr /> <p align="justify"><strong>Jurnal Peweka Tadulako </strong>draws on contributions from academics and practitioner-researchers in Regional Planning. The journal acts as a forum for critical studies, innovative architectural practices in the latest technological developments, and creative Regional Planning designs, which address themes that may be specific in nature (e.g., <strong>Regional Planning, Urban Planning, Modeling</strong> <strong>and Disaster</strong>) or at the convergence of two or more disciplines.<br />The journal encourages rigorous, substantial, and original research on any topic related to Regional Planning and urban design or the practice of Regional Planning and design research, both within and between disciplines. It encourages interdisciplinary discussion and interaction in a variety of contexts, including how technology can serve as a medium for contemporary Regional Planning Design. </p>https://pewekatadulako.fatek.untad.ac.id/index.php/JPWKT/article/view/28Perkembangan Fisik Dan Pola Ruang Kota Pada Kawasan Perkotaan Luwuk Di Kabupaten Banggai2024-05-27T17:48:57+00:00Deltri Dikwardi Eisenringdeltripunk@gmail.comMuhammad Najibdeltripunk@gmail.comAmardeltripunk@gmail.comAnnisa Putri Magfiradeltripunk@gmail.com<p>Kawasan perkotaan Luwuk, yang terletak di Kabupaten Banggai, mengalami perkembangan fisik dan pola ruang yang signifikan dalam beberapa dekade terakhir. Studi ini bertujuan untuk mengkaji dinamika perubahan fisik serta pola ruang kota dalam konteks perkembangan urbanisasi di kawasan tersebut dari tahun 2010-2022. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif melalui analisis deskriptif-analitis dengan mengumpulkan data primer melalui survei lapangan dan wawancara dengan pemangku kepentingan terkait, serta data sekunder dari instansi terkait dan literatur terkini.Hasil penelitian menunjukkan bahwa kawasan perkotaan Luwuk telah mengalami transformasi fisik yang signifikan, ditandai dengan pertumbuhan jumlah bangunan komersial dan perumahan yang pesat, serta perluasan infrastruktur publik seperti jalan dan fasilitas umum lainnya. Perubahan ini dipicu oleh berbagai faktor, termasuk pertumbuhan ekonomi, urbanisasi, dan kebijakan pembangunan daerah. Selain itu, pola ruang kota juga mengalami perubahan yang mencolok, dengan peningkatan kepadatan pemukiman di sekitar pusat kota dan perkembangan kawasan perumahan di pinggiran. Perkembangan tersebut cenderung membentuk pola linear dan pola meloncat. Kesimpulannya, perkembangan fisik dan pola ruang kota di kawasan perkotaan Luwuk mencerminkan dinamika urbanisasi dan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Banggai. Penelitian ini memberikan pemahaman yang lebih baik tentang transformasi kota kecil menjadi kawasan perkotaan yang berkembang, serta memberikan landasan bagi perencanaan perkotaan yang berkelanjutan di masa depan.</p> <p><strong>Kata kunci: Perkembangan Kota, Pola Ruang Kota, Kota Luwuk</strong></p>2024-05-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2023 Deltri Dikwardi Eisenring, Muhammad Najib, Amar, Annisa Putri Magfirahttps://pewekatadulako.fatek.untad.ac.id/index.php/JPWKT/article/view/26Ketersediaan Gedung Gereja Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembangunannya Di Kecamatan Palu Selatan2024-05-27T12:31:46+00:00Elizabeth Nafthaliana Bermulisarifuddinlaema65@gmail.comSyarifudinsarifuddinlaema65@gmail.comLuthfisarifuddinlaema65@gmail.comSri Mulyatisarifuddinlaema65@gmail.com<p>Rumah ibadah merupakan sarana keagamaan yang penting bagi pemeluk agama di suatu kawasan. Berdasarkan data dari Kementerian Agama Kota Palu (Bimas Kristen) pemeluk agama terbesar berada di Kecamatan Palu Selatan yang di tandai dengan jumlah gereja terbanyak berada di kecamatan ini yaitu 38 bangunan gereja yang terdiri dari berbagai aliran gereja yaitu protestan, pantekosta, advent dan katolik. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Dengan melakukan pengamatan langsung pada objek studi sesuai lingkup penelitian dan teori sebagai pendukung berdasarkan lingkup pembahasan. Dalam penentuan informan wawancara penulis menggunakan metode klasifikasi informan yaitu informan utama, informan kunci, dan informan tambahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, dinamika pembangunan gereja terdapat 2 temuan yang pertama yaitu kebutuhan pembangunan gereja karena kebutuhan peningkatan jumlah pemeluk agama/jemaat dan kedua yaitu adanya regulasi (wewenang dan otoritas pemerintah terhadap pembangunan gereja Sebagaimana jumlahnya menyesuaikan dengan mengikuti sistem kekerabatan atau hierarki lembaga, kondisi setempat dengan memperhatikan struktur penduduk menurut agama yang dianut dan mempertimbangkan jangkauan radius area layanan terkait dengan kebutuhan dasar sarana yang harus dipenuhi untuk melayani area tertentu yang termuat dalam SNI 03-1733-1989, Tata cara perencanaan kawasan perumahan kota.</p> <p><strong>Kata kunci: Gereja, keagamaan, kebutuhan, Ketersediaan, Pembangunan</strong></p>2024-05-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Elizabeth Nafthaliana Bermuli, Syarifudin, Luthfi, Sri Mulyatihttps://pewekatadulako.fatek.untad.ac.id/index.php/JPWKT/article/view/33Analisis Pemilihan Moda Transportasi Online di Kota Palu 2024-05-29T05:00:40+00:00Supriadi Takwimsupriaditakwim1301@gmail.comKhairinrahmatsupriaditakwim1301@gmail.comVivi Noviantisupriaditakwim1301@gmail.comFiqramsupriaditakwim1301@gmail.com<p>Permasalahan transportasi umum yang terjadi di Kota Palu antara lain perlunya perencanaan yang matang, rancangan jalur yang membatasi perpindahan wisatawan kelas atas pada jam-jam puncak, terjaminnya keamanan dalam transportasi terbuka, kondisi dalam dan luar yang buruk, serta pengendaraan kendaraan yang ceroboh dan berbahaya, membuat masyarakat Kota Palu cenderung memilih transportasi berbasis online. Pendekatan kuantitatif berlandaskan pada filsafat positivisme yang dapat mengklasifikasikan suatu fenomena atau kenyataan secara konkrit, terukur dan mempunyai hubungan sebab akibat dengan tujuan untuk mempelajari hipotesis yang menjadi rumusan masalah penelitian. Berdasarkan hasil uji berbagai hubungan dengan aplikasi SPSS terlihat koefisien hubungan (R) sebesar 0,680 yang berarti hubungan antar faktor berada pada kategori hubungan solid. Berdasarkan hasil pemeriksaan hitung. Variabel yang mempengaruhi pemilihan moda transportasi umum berbasis online di Kota Palu yang sangat kuat adalah karakteristik perjalanan dengan nilai hubungan anti-<em>image</em>.</p> <p><strong>Kata kunci: Transportasi Umum, Trasnportasi Online, Koefisien Hubungan</strong></p>2024-05-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Supriadi Takwim, Khairinrahmat, Vivi Novianti, Fiqramhttps://pewekatadulako.fatek.untad.ac.id/index.php/JPWKT/article/view/31Arahan Kesesuaian Lahan Fungsi Permukiman Di Kabupaten Sigi2024-05-29T04:38:55+00:00Ismail Djohanardhi.winarta@gmail.comIwan Setiawan Basriardhi.winarta@gmail.comArdiansyah Winartaardhi.winarta@gmail.com<p>Pertambahan penduduk yang tidak di imbangi dengan ketersediaan lahan, menyebabkan banyak penduduk yang memanfaatkan lahan untuk permukiman. Bentang alam Kabupaten Sigi yang didominasi oleh perbukitan dan kawasan lindung yang menjadi kontradiksi terhadap perkembangan kawasan permukiman di wilayah tersebut, padahal pertumbuhan penduduk di Kabupaten Sigi adalah yang tertinggi kedua di Sulawesi Tengah. Pemanfaatan lahan yang tak sesuai peruntukannya, menjadikan hal ini tak sejalan dengan Rencana Tata Ruang Wilayah dan karakteristik lahan permukiman yang dipersyaratkan, sehingga mendorong terjadinya perubahan fungsi lahan. Tujuan dari penelitian kali ini adalah untuk menganalisis tingkat kesesuaian lahan terutama untuk fungsi permukiman di Kabupaten Sigi. Diharapkan dari penelitian ini bisa menjadi pertimbangan dan alternatif arahan dalam pengembangan lokasi permukiman di wilayah Kabupaten Sigi. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif menggunakan metodologi skoring, <em>analytic hierarchy process</em> (AHP) serta overlay. Hasil analisis terdapat 5 klasifikasi tingkat kesesuaian lahan fungsi permukiman dan yaitu S1 (Sangat Sesuai) seluas 4.018,88 ha dengan persentase 0,77%, S2 (Cukup Sesuai) seluas 68.380,35 dengan persentase 13,13%, S3 (Sesuai Marginal) seluas 152.535,76 ha dengan persentase 29,30%, N2 (Tidak Sesuai) seluas 17.942,44 ha dengan persentase 3,45%, dan N1 (Tidak Sesuai Permanen) seluas 277,750,81 ha dengan persentase 53,35% dan dapat diketahui bahwa tidak semua wilayah yang ada pada Kabupaten Sigi memiliki lahan yang sesuai untuk di kembangkan sebagai lahan permukiman.</p> <p><strong>Kata Kunci: Kesesuaian Lahan, Permukiman, <em>Analytic Hierarchy Process</em></strong></p>2024-05-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Ismail Djohan, Iwan Setiawan Basri, Ardiansyah Winartahttps://pewekatadulako.fatek.untad.ac.id/index.php/JPWKT/article/view/29Strategi Pengembangan Kawasan Wisata Pesisir Danau Poso Desa Pasir Putih Kabupaten Poso2024-05-29T04:20:42+00:00Muh Ikhlasul Amal Lrezekiawalia44@gmail.comMuhammad Najibrezekiawalia44@gmail.comRezki Awaliarezekiawalia44@gmail.comBudi Andresirezekiawalia44@gmail.com<p>Salah satu wilayah strategis yang terletak di daerah pesisir Danau Poso yang memiliki potensi dalam pengembangan kawasan wisata khususnya pesisir danau yaitu Desa Pasir Putih. Pada kenyataannya usaha pengembangan suatu kawasan wisata harus memperhatikan berbagai faktor sehingga dapat memaksimalkan pengembangan kawasan wisata itu sendiri. Dalam rangka pengembangan kawasan wisata ini, diperlukan strategi pengembangan kawasan wisata pesisir Danau Poso, Desa Pasir Putih secara komprehensif dan terpadu. Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan strategi dalam pengembangan kawasan wisata pesisir Danau Poso Desa Pasir Putih menggunakan metode analisis SWOT. Hasil penelitian memperlihatkan posisi strategi berada pada kuadran I (strategi S-O) dimana rekomendasi strategi yang diberikan yakni memaksimalkan potensi keindahan alam dengan menambahkan atraksi wisata yang memiliki cirikhas, memanfaatkan kearifan budaya dan keunikan daerah sehingga dapat menjadi daya tarik yang akan memicu tersedianya alternatif usaha masyarakat, serta menyediakan kemitraan/kerjasama dengan berbagai pihak antara pemerintah, masyarakat, dan pihak swasta dalam pengembangan kawasan wisata pesisir Danau Poso Desa Pasir Putih.</p> <p><strong>Kata kunci: Strategi Pengembangan, Wisata Pesisir, Danau Poso </strong></p>2024-05-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Muh Ikhlasul Amal L, Muhammad Najib, Rezki Awalia, Budi Andresihttps://pewekatadulako.fatek.untad.ac.id/index.php/JPWKT/article/view/27Persepsi Kepuasan Pemukim Berdasarkan Kondisi Lingkungan Hunian Tetap Tondo I Kota Palu2024-05-27T16:27:53+00:00Fitriah Fajar Maghfirahfitriahfajarmaghfirah@gmail.comMuhammad Najibfitriahfajarmaghfirah@gmail.comRuslifitriahfajarmaghfirah@gmail.comMarwah Rahmat Karimfitriahfajarmaghfirah@gmail.com<p>Sektor perumahan dan permukiman paling banyak mengalami kerugian/kerusakan akibat bencana yang terjadi di Kota Palu pada 28 September 2018 silam. Oleh karena itu, pemerintah menyediakan Hunian tetap sebagai tempat tinggal para korban bencana yang bersifat permanen. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kepuasan pemukim hunian tetap Tondo I pada aspek lokasi, prasarana lingkungan, dan sarana lingkungan. Kepuasan pemukim dapat terwujud apabila kebutuhan dan harapan terhadap lingkungan permukimannya dapat terpenuhi. Analisis data dilakukan menggunakan Uji Validitas Reliabilitas dan Analisis Deskripsi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa kondisi lingkungan permukiman di hunian tetap Tondo I yang masih belum optimal dalam penyediaannya sehingga menyebabkan kepuasan yang masih rendah. Selaras dengan hal tersebut, berdasarkan analisis gap antara kepuasan dan kepentingan yang mewakili harapannya, lima indikator yang perlu diperhatikan adalah: ketersediaan sarana pendidikan, ketersediaan sarana kesehatan, air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan layak dikonsumsi, lingkungan permukiman hunian tetap aman dari bencana banjir, dan lokasi hunian tetap cukup dekat/ mudah untuk menuju tempat kerja. Evaluasi untuk setiap indikator dilakukan berdasarkan Importance-Perfomance Analysis, terdapat enam indikator yang perlu mendapat prioritas utama pada Kuadran I yaitu: indikator lokasi hunian tetap cukup dekat/mudah untuk menuju tempat kerja, dan indikator lingkungan permukiman hunian tetap aman dari bencana banjir pada aspek Lokasi, indikator air bersih cukup memenuhi kebutuhan sehari-hari dan layak dikonsumsi, dan indikator ketersediaan jaringan persampahan atau tempat pembuangan sampah pada aspek prasarana lingkungan, serta indikator ketersediaan sarana kesehatan di hunian tetap, dan indikator ketersediaan sarana pendidikan dan pembelajaran di hunian tetap pada aspek sarana lingkungan.</p> <p><strong>Kata kunci: Kepuasan Pemukim, Hunian Tetap, Analisis Kepentingan Kinerja</strong></p>2024-05-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Fitriah Fajar Maghfirah, Muhammad Najib, Rusli, Marwah Rahmat Karimhttps://pewekatadulako.fatek.untad.ac.id/index.php/JPWKT/article/view/32Arahan Mitigasi Terhadap Penurunan Tingkat Risiko Bencana Gempabumi Pada Permukiman Di Sekitar Jalur 2024-05-29T04:53:56+00:00Sri Wahyuningsiaboed70@gmail.comAziz Budiantaaboed70@gmail.comRezki Awaliaaboed70@gmail.comRifai Mardinaboed70@gmail.com<p>Secara tektonik wilayah Palu terletak pada perlintasan jalur sesar Palu-Koro, akibatnya tingkat kegempaan di wilayah ini dikategorikan cukup tinggi. Akhir tahun 2018 terjadi gempa besar di Kota Palu yang disebabkan oleh aktivitas sesar Palu-Koro, sebanyak 2.830 jiwa korban meninggal dunia, 701 jiwa hilang, dan terkubur massal 1.016 jiwa, total korban sebanyak 4.204 jiwa. Dari aspek infrastruktur, banyak bangunan yang hancur akibat gempabumi, likuifaksi, dan tsunami, kerusakan meliputi 68.415 unit rumah, 327 unit tempat ibadah, 265 unit sekolah, 78 unit perkantoran, 362 unit toko, 168 titik retak jalan, 7 unit jembatan dan sebagainya. Penelitian ini difokuskan pada arahan mitigasi bencana gempabumi terhadap penurunan tingkat risiko bencana gempabumi di sekitar jalur sesar Palu-Koro. Metode penelitian menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif dengan bantuan software GIS, menggunakan teknik analisis overlay untuk menganalisis tingkat risiko bencana gempabumi dan menggunakan teknik pembobotan nilai pada tiap indikator berpedoman pada Peraturan Kepala BNPB No. 2 Tahun 2012 dengan memperhatikan faktor bahaya <em>(hazard)</em> dan kerentanan <em>(vulnerability)</em>. Berdasarkan hasil analisis, wilayah permukiman sekitar jalur sesar Palu-Koro memiliki tingkat risiko bencana gempabumi tinggi dengan luas 295,06 km<sup>2</sup> atau 74,68% dari total wilayah dan tingkat risiko sedang dengan luas 100 km<sup>2</sup> atau 25,31% dari total wilayah. Strategi mitigasi yang digunakan untuk penurunan risiko bencana gempabumi yaitu mitigasi struktural dan non struktural.</p> <p><strong>Kata kunci: Gempabumi, Sesar Palu-Koro, Tingkat risiko bencana, Mitigasi bencana, Permukiman penduduk</strong></p>2024-05-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Sri Wahyuningsi, Aziz Budianta, Rezki Awalia, Rifai Mardinhttps://pewekatadulako.fatek.untad.ac.id/index.php/JPWKT/article/view/30Kesesuaian Pemanfaatan Ruang Pada Kawasan Budidaya Di Kota Palu2024-05-29T04:32:25+00:00Rizkhiqckhyrizkhi@gmail.comMuhammad Najibqckhyrizkhi@gmail.comAbdul Gani Akhmadqckhyrizkhi@gmail.comVivi Noviantiqckhyrizkhi@gmail.comDita Septyanaqckhyrizkhi@gmail.com<p>Pengembangan atau pembangunan di Kota Palu terlihat pada penggunaan lahan yang makin berkembang dan dinamis, sehingga perlu terus dipantau perkembangannya karena seringkali pemanfaatan lahan tidak sesuai dengan peruntukannya. Berdasarkan hasil evaluasi pemanfaatan ruang kota Palu, 2022, Terjadi beberapa Penyimpangan pemanfaatan ruang pada Kawasan Budidaya di Kota Palu, terdapat beberapa kegiatan yang terjadi tidak sesuai peruntukannya seperti teridentifikasinya kegiatan industri pada peruntukan kawasan Pendidikan, perikanan, RTH dan perumahan; selain itu terdapat pula Permukiman berada pada peruntukan Kawasan RTH, Kawasan tanaman Pangan, dan sekitar waduk, serta terdapat Kawasan perkembunan berada pada peruntukan Kawasan perdagangan dan jasa, perkantoran dan lain-lain. Berdasarkan kondisi yang ada, penelitian ini di lakukan untuk mengetahui tingkat efektifitas pemanfaatan ruang pada Kawasan budidaya di Kota Palu berdasarkan tingkat kesesuaian pemanfaatan ruang yang tertuang dalam rencana tata ruang yang ada, dengan sasaran mengkaji kesesuaian dan deviasi pemanfaatan ruang yang terjadi pada Kawasan budidaya di Kota Palu.</p> <p> </p> <p><strong>Kata Kunci: Kesesuaian, Pemanfaatan Ruang, Kawasan Budidaya</strong></p>2024-05-31T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Rizkhi, Muhammad Najib, Abdul Gani Akhmad, Vivi Novianti, Dita Septyana